Berjemur sering dikenal sebagai salah satu cara alami untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari. Banyak orang percaya bahwa paparan sinar matahari di pagi hari dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki suasana hati, dan menjaga kesehatan tulang. daftar neymar88 Namun, meskipun memiliki manfaat, aktivitas berjemur tidak selamanya aman jika tidak dilakukan dengan waktu yang tepat dan cara yang benar. Paparan sinar matahari yang berlebihan justru dapat memicu berbagai risiko kesehatan, mulai dari penuaan dini kulit hingga kanker kulit. Pemahaman yang seimbang mengenai waktu aman berjemur dan risikonya menjadi penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.

Manfaat Berjemur dalam Porsi yang Tepat

Sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, serta keseimbangan hormon. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan fosfor, dua mineral penting untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, paparan sinar matahari dalam kadar yang cukup dapat membantu meningkatkan mood dengan meningkatkan hormon serotonin. Pada beberapa kondisi, sinar matahari juga membantu mengatur ritme sirkadian tubuh yang berpengaruh pada pola tidur yang sehat.

Waktu Aman untuk Berjemur Berdasarkan Ilmu Kedokteran

Penelitian dari berbagai sumber kesehatan menyarankan waktu yang aman untuk berjemur adalah pada pagi hari, sebelum pukul 10.00 pagi. Pada jam-jam ini, sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari berada pada intensitas yang cukup untuk merangsang produksi vitamin D tanpa risiko paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Durasi berjemur yang disarankan juga tidak perlu lama, cukup 10 hingga 15 menit tergantung warna kulit dan kondisi lingkungan. Semakin terang warna kulit seseorang, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan vitamin D yang cukup.

Risiko Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Meskipun bermanfaat, sinar matahari juga mengandung sinar ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB) yang dapat merusak kulit bila terpapar berlebihan. Sinar UVA dapat menembus lapisan kulit lebih dalam, menyebabkan kerusakan kolagen, penuaan dini, hingga keriput. Sedangkan sinar UVB dapat merusak lapisan kulit luar dan berkontribusi pada risiko kanker kulit, terutama melanoma yang merupakan jenis kanker kulit paling berbahaya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa paparan sinar matahari antara pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore berada pada puncak intensitasnya, sehingga meningkatkan risiko sunburn (kulit terbakar), kerusakan kulit, dan kanker kulit. Efek negatif ini bahkan bisa muncul meskipun berjemur dilakukan dalam waktu singkat tanpa perlindungan seperti tabir surya.

Dampak Negatif Berjemur Tanpa Perlindungan

Berjemur tanpa menggunakan pelindung seperti tabir surya dapat meningkatkan risiko kulit terbakar, perubahan warna kulit, hingga masalah hiperpigmentasi. Selain itu, terlalu sering terpapar sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan mata berupa katarak dan degenerasi makula. Paparan sinar UV juga diketahui dapat menekan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi tertentu.

Berdasarkan penelitian, penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 sangat disarankan saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat sinar matahari berada pada puncaknya. Penggunaan pakaian pelindung, topi, dan kacamata hitam juga dapat mengurangi risiko kesehatan akibat paparan sinar matahari.

Siapa yang Harus Lebih Berhati-Hati Saat Berjemur?

Beberapa kelompok individu memerlukan perhatian lebih dalam aktivitas berjemur. Orang dengan kulit sensitif, anak-anak, lansia, serta individu dengan riwayat kanker kulit dianjurkan untuk lebih membatasi paparan sinar matahari. Selain itu, penggunaan obat tertentu seperti antibiotik, pil kontrasepsi, dan obat antiinflamasi dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, meningkatkan risiko iritasi dan sunburn.

Kesimpulan

Berjemur memang memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk mendukung produksi vitamin D dan meningkatkan suasana hati. Namun, manfaat tersebut hanya optimal bila dilakukan pada waktu yang aman dengan durasi yang tepat. Paparan sinar matahari yang berlebihan justru dapat menimbulkan risiko kesehatan serius seperti penuaan dini, kerusakan kulit, dan kanker kulit. Mengetahui waktu aman untuk berjemur serta memahami risiko sinar ultraviolet membantu menjaga keseimbangan antara manfaat dan bahaya dari paparan sinar matahari, sehingga kesehatan kulit dan tubuh tetap terjaga dalam jangka panjang.